Tugas Lapangan

0 Comment
Info Tugas Lapangan Jarkom

1. Nama instansi
2. Hardware yang digunakan
3. Os server yang digunakan
4. Konsep routing yang digunakan
5. Konsep security yang diterapkan

Dateline 21 juni 2012 + di presentasikan

Konfigurasi Jaringan Dengan Menggunakan Routing Statik pada Cisco

0 Comment
router statis  adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh administrator jaringan. Berikut akan dijelaskan bagaimana cara untuk mengconfigurasi jaringan dengan routing statik :


                              Sterling                                   Hoboken                                       Waycross

Phisycal Device
  • Router ke router          : Serial
  • Router ke switch         : FastEthernet
  • Switch ke PC              : FastEthernet
  • Konektor antar router   : Kabel Serial DTE
  • Riuter ke switch          : Kabel Cooper Straight –through
  • Switch ke PC              : Kabel Cooper Straight -through
Tabel IP
Devic
IP
Mask
Router 0 ke Switch
172.16.1.1/24
255.255.255.0
Router 0 ke Router 1
172.16.2.1/24 - 172.16.2.2/24
255.255.255.0
Router 1 ke Switch
172.16.3.1/24
255.255.255.0
Router 1 ke Router 2
172.16.4.1/24 - 172.16.4.2/24
255.255.255.0
Router 2 ke Switch
172.16.5.1/24
255.255.255.0
PC 0
172.16.1.5
255.255.255.0
PC 1
172.16.1.6
255.255.255.0
PC 2
172.16.3.5
255.255.255.0
PC 3
172.16.3.6
255.255.255.0
PC 4
172.16.5.4
255.255.255.0
PC 5
172.16.5.6
255.255.255.0
Untuk member nama host pada setiap router caranya sebagai berikut:
Klik router >  config
 
isikan display name atau hostname sesuai yang kita inginkan. Lakukan pada setiap routing yang akan di beri nama host-nya, sebaiknya beri nama yang berbeda untuk memudahkan mengingat setiap jaringan yang dibangun. Berikut adalah cara mengkonfigurasi router dengan menggunakan CLI (Comand Line Interface), klik router > CLI
Seting router 0 / Sterling
Sterling> enable
Sterling #configure terminal
Sterling (config)#int fa0/0
Sterling (config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0 
Sterling (config-if)#no shut
Sterling (config-if)#exit
Sterling (config)#
Sterling (config)#int s2/0
Sterling (config-if)#ip add 172.16.2.1255.255.255.0
Sterling (config-if)#no shut
Sterling (config-if)#exit
Seting router 1 / Hoboken
Hoboken >enable
Hoboken #configure terminal
Hoboken (config)#int fa0/0
Hoboken (config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.0
Hoboken (config-if)#no shut
Hoboken (config-if)#exit
Hoboken (config)#
Hoboken (config)#int s2/0
Hoboken (config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0
Hoboken (config-if)#no shut
Hoboken (config-if)#exit
Hoboken (config)#
Hoboken (config)#int s3/0
Hoboken (config-if)#ip add 172.16.4.1 255.255.255.0
Hoboken (config-if)#no shut
Hoboken (config-if)#exit
Seting router 2 / Waycross
Waycross >enabel
Waycross #configure terminal
Waycross (config)#int fa0/0
Waycross (config-if)#ip add 172.16.5.1255.255.255.0
Waycross (config-if)#no shut
Waycross (config-if)#ex
Waycross (config)#
Waycross (config)#int s2/0
Waycross (config-if)#ip add 172.16.4.2255.255.255.0
Waycross (config-if)#no shut
Waycross (config-if)#ex
Selanjutnya lakukan konfigurasi untuk routing:
Sterling:
Sterling (config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Sterling (config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Hoboken :
Hoboken (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
Hoboken (config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2
Waycross:
Waycross (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Waycross (config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Berikan IP pada setiap komputer host dengan cara sebagai berikut:
Klik PC > Config > FacEthernet > Static
Jika semua sudah selesai di konfigurasi cobalah ping jaringan, misalkan disini saya mencoba untuk mengeping antar Router dan antar PC:
Antar Router
Sterling>ping 172.16.2.2
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 172.16.2.2, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 2/36/169 ms
Hoboken#ping 172.16.4.1
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 172.16.4.1, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 3/7/9 ms
Waycross#ping 172.16.5.1
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 172.16.5.1, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 0/1/4 ms
Antar PC
   gunakan dekstop kemudian comand prompt untuk mengeping-nya.

Routing Interior dan Eksterior (IGP vs EGP)

0 Comment
Protokol IP routing juga bisa digolongkan menjadi 2 jenis :
  • Interior Gateway Protocol (IGP): Protokol Routing yang di desain dan dibuat untuk digunakan didalam sebuah Autonomous System tunggal.
  • Exterior Gateway Protocol (EGP): Protokol Routing yang di desain dan dibuat untuk digunakan oleh router-router antar Autonomous System yang berbeda.
Autonomous System adalah sekumpulan network (internetwork) yang berada pada satu sistem administrasi tunggal. Misalnya, sebuah internetwork yang dibuat dan didanai oleh sebuah perusahaan kemungkinan besar berada dalam satu AutonomousSystem. Juga sekumpulan network dalam satu kampus juga kemungkinan berada dalam satu Autonomous System yang sama.
Beberapa protokol routing didesain agar paling baik bekerja dalam sebuah Autonomous System tunggal, sehingga protokol- protokol ini disebut IGP. Sebaliknya, hanya satu protokol routing, Border Gateway Protokol (BGP), yang digunakan antar-router dari Autonomous System yang berbeda-beda disebut EGP.
Perbedaan dasar:
Interior Gateway Protocol (IGP)
Exterior Gateway Protocol (EGP)
Dalam sebuah single autonomous system (AS)
Antara autonomous system (AS) yang berbeda
Memiliki single network administration
Memiliki entitas administrasi yang independen
Pertukaran informasi routing dilakukan antar host dalam sebuah autonomous system atau sebuah routing domain
Pertukaran informasi routing bisa dilakukan antar host pada dua buah autonomous system (AS) yang berbeda
IGP dibagi menjadi dua kategori :
  • Distance Vector Protocol
    • Routing Information Protocol (RIP)
    • Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
  • LinkStateProtocol
    • Open shortest-path first (OSPF)
    • Intermediate System to Intermediate System (IS-IS)
Contohnya adalah BGP (Border Getway Protocol) , hanya satu protocol Routing. 

Pengertian RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP

0 Comment
Istilah-istilah RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP pada topologi jaringan merupakan Routing yang digunakan untuk routing Dinamik. Dibawah ini juga dijelaskan tentang kekurangan dan kelebihannya dalam membuat routing dinamik:

1. Routing Information Protocol (RIP)

Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Pac’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.
contoh topologi jaringan RIP
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
RIP memiliki 3 versi yaitu :
  1. RIPv1
  2. RIPv2
  3. RIPng
– Kelebihan
Menggunakan metode Triggered Update.
RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
– Kekurangan
Jumlah host Terbatas
RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada

2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
     IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative distance untuk IGRP adalah 100.

– Kelebihan
        support = 255 hop count
– Kekurangan
        Jumlah Host terbatas

3. Open Shortest Path First (OSPF)
     OSPF (Open Shortest Path First ) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP (interior gateway routing protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
OSPF memiliki 3 table di dalam router :
1.         Routing table
Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
2.      Adjecency database
Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
3.      Topological database
Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.

-  Kelebihan
tidak menghasilkan routing loop
mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
-  Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar
Lebih rumit
 
4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
     EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. Bgmn bila router cisco digunakan dengan router lain spt Juniper, Hwawei, dll menggunakan EIGRP??? Seperti saya bilang diatas, EIGRP hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP ini sangat cocok digunakan utk midsize dan large company. Karena banyak sekali fasilitas2 yang diberikan pada protocol ini.

-  Kelebihan
melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
memerlukan lebih sedikit memori dan proses
memerlukan fitur loopavoidance
-  Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco

5. Border Gateway Protocol (BGP)

     Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol. Sistem autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet (ISP). Pelanggan jaringan, seperti perguruan tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) seperti RIP atau OSPF untuk pertukaran informasi routing dalam jaringan mereka. Pelanggan menyambung ke ISP, dan ISP menggunakan BGP untuk bertukar pelanggan dan rute ISP . Ketika BGP digunakan antar Autonom System (AS), protokol ini disebut sebagai External BGP (EBGP). Jika penyedia layanan menggunakan BGP untuk bertukar rute dalam suatu AS, maka protokol disebut sebagai Interior BGP (IBGP)
- Kelebihan
  Sangat sederhana dalam instalasi
-    Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.

Perbedaan Routing Static dan Dinamic

0 Comment
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yaitu:
  • static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. 
  • dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya.
Koordinasi masing-masing Router :
      Pada routing statik, entri-entri dalam  forwarding  table router diisi dan dihapus secara manual,  sedangkan pada routing dinamik  perubahan  dilakukan otomatis melalui protokol routing. Routing static adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut.  Penggunaan  routing  statik  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil  tentu  bukanlah suatu masalah,  hanya  beberapa  entri  yang  perlu  diisikan  pada  forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang  jumlahnya  tidak sedikit dalam  jaringan yang besar. Apalagi jika Anda ditugaskan untuk mengisi entri-entri di seluruh router di Internet  yang jumlahnya   banyak   sekali   dan  terus bertambah setiap hari. Tentu repot sekali!
        Routing  dinamik  adalah  cara  yang  digunakan  untuk  melepaskan  kewajiban mengisi entri-entri  forwarding  table  secara   manual. Protokol  routing mengatur  router-router sehingga dapat berkomunikasi  satu  dengan  yang  lain    dan    saling  memberikan informasi  routing   yang   dapat  mengubah   isi  forwarding   table, tergantung  keadaan jaringannya.   Dengan    cara    ini,    router-router   mengetahui  keadaan    jaringan    yang terakhir  dan  mampu  meneruskan  datagram  ke  arah yang  benar.  Dengan  kata  lain, routing    dinamik    adalah    proses    pengisian    data  routing  di  table  routing  secara otomatis.
Berikut ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing:
Routing Statik
Routing Dinamik
Berfungsi pada protocol IP
Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi routing
Router membagi informasi routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara manual
Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
Tidak menggunakan routig protocol
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
Kekurangan dan kelebihan:

Statik Routing
- dengan menggunakan next hop
( + ) dapat mencegah trjadinya eror dalam meneruskan paket ke router tujuan apabila router yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak router.itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu ip address router tujuan
( – ) static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya.
- dengan menggunakan exit interface
( + ) proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router akan langsung meneruskan paket ke network tujuan melalui interface yang sesuai pada routing table
( – ) kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan terjadi eror.
 
              Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.
            Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.

Dinamik Routing Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.

Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah  dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute  backup  bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan.

Konfigurasi Jaringan Menggunakan Routing Dynamic pada Cisco

0 Comment
Setelah saya berhasil membuat jaringan dengan routing static pada posting sebelumnya, sekarang saya mencoba untuk membuat  sebuah jaringan dengan routing dynamic, yang mana routing  dinamik  adalah  cara  yang  digunakan  untuk  melepaskan  kewajiban mengisi entri-entri  forwarding  table  secara   manual. Protokol  routing akan mengatur  router-router sehingga dapat berkomunikasi  satu  dengan  yang  lain    dan    saling  memberikan informasi  routing   yang   dapat  mengubah   isi  forwarding   table, tergantung  keadaan jaringannya.
                           Sterling                                                           Hoboken                                                        Waycross
contoh jaringan
 Terdapat contoh jaringan diatas ini, untuk  table IP nya sebagai berikut:
Device
IP
Subnet mask
Gateway
Fast ether 0/0
Router 0
172.16.1.1
255.255.255.0
-
Serial 0/1/0
172.16.2.1
255.255.255.0
-
Fast ether 0/0
Router1
172.16.3.1
255.255.255.0
-
Serial 0/1/0
172.16.2.2
255.255.255.0
-
Serial 0/1/1
172.16.4.1
255.255.255.0
-
Fast ether 0/0
Router3
172.16.5.1
255.255.255.0
-
Serial 0/1/0
172.16.4.2
255.255.255.0
-
PC 0
172.16.1.3
255.255.255.0
172.16.1.1
PC 1
172.16.1.4
255.255.255.0
172.16.1.1
PC2
172.16.3.3
255.255.255.0
172.16.3.1
PC 3
172.16.3.4
255.255.255.0
172.16.3.1
PC 4
172.16.5.3
255.255.255.0
172.16.5.1
PC 5
172.16.5.4
255.255.255.0
172.16.5.1

 
Pertama lakukan konfigurasi pada Router, langsung saja mari kita bermain CLI, hehehee..
Beri nama host sesuai yang terdapat pada jaringan.
Router0 / Sterling
Sterling>en
Sterling#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Sterling(config-if)#no shutdown
Sterling(config-if)#interface serial 3/0
Sterling(config-if)#ip address 172.16.2.1.255.255.255.0
Sterling(config-if)#exit
Sterling(config)#interface fastethernet 0/0
Sterling(config-if)#no shutdown
Sterling(config-if)#ip address 172.16.1.1. 255.255.255.0
Sterling>en
Sterling#conf  ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Sterling(config)#router rip
Sterling(config-router)#network 172.16.2.0
Sterling(config-router)#network 172.16.1.0

Router1 / Hoboken
Hoboken#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Hoboken(config-if)#no shutdown
Hoboken(config-if)#interface serial 2/0
Hoboken(config-if)#ip address 172.16.2.2.255.255.255.0
Hoboken(config-if)#interface serial 3/0
Hoboken(config-if)#ip address 172.16.4.1.255.255.255.0
Hoboken(config-if)#exit
Hoboken(config)#interface fastethernet 0/0
Hoboken(config-if)#no shutdown
Hoboken(config-if)#ip address 172.16.3.1.255.255.255.
0
Hoboken>en
Hoboken#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Hoboken(config)#router rip
Hoboken(config-router)#network 172.16.2.0
Hoboken(config-router)#network 172.16.4.0
Hoboken(config-router)#network 172.16.3.0
Router2 / Waycross
Waycross#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Waycross(config-if)#no shutdown
Waycross(config-if)#interface serial 2/0
Waycross(config-if)#ip address 172.16.4.2.255.255.255.0
Waycross(config-if)#exit
Waycross(config)#interface fastethernet 0/0
Waycross(config-if)#no shutdown
Waycross(config-if)#ip address 172.16.5.1.255.255.255.0
Waycross>en
Waycross#conf ter
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Waycross(config)#router rip
Waycross(config-router)#network 172.16.4.0
Waycross(config-router)#network 172.16.5.0
Berikan juga alamat IP (Internet Protokol) pada setiap PC, sesuai dengan yang terdapat pada table IP diatas jangan lupa gateway_nya diisikan yahhh.., untuk caranya sebagai berkut:
Klik PC> Setting (isikan alamat Gateway_nya pada setiap PC sesuia table diatas):
Setting gateway
Untuk  setingan IP nya, klik PC> FastEthernet(lakukan hal yang sama pada setiap PC sesuai alamat IP pada table):
Setting FastEthernet
Selesai deh konfigurasi jaringannya, mari kita coba untuk mengeping untuk mengetes apakah jaringan berhasil terhubung:
 Dari PC0 ke PC1 dan PC2:
Ping PC0 ke PC2 dan PC3
Dari PC0 ke PC4 dan PC5: 

Ping PC0 ke PC4 dan PC5

Terlihat dari hasil ping antar PC, bahwa jaringan berhasil terhubung,.. Jaringan diatas merupakan topologi jaringan dengan menggunakan routing dynamic, selamat mencoba.,., heheee
Sumber: http://berandaku-gerry.blogspot.com/2011/12/konfigurasi-jaringan-menggunakan.html

_Pasopati 2010 UYP™

Copyright 2011 Designing a dream come true.
Blogger Templates By:Noct.