Rekayasa Perangkat Lunak

0 Comment

2.1 Siklus Software

Bab ini mendefinisikan keseluruhan siklus aktifitas pembuatan dan pengembangan software.  Fase-fase yang terlibat dalam siklus ini akan diuraikan lebih detail dalam sub Bab selanjutnya.  Proses Pembuatan dan pengembangan software ini juga dengan jelas melibatkan aspek-aspek perangkat keras komputer.  Proses komunikasi antara software dan hardware adalah bagian dari desain suatu sistem operasional komputer, kecuali jika konfigurasi hardware telah didfinisikan sebelumnya, dan diberikan sebagai batasan-batasan dalam desain software.

Pendekatan siklus ini merupakan proses dasar untuk mengerti bagaimana rekayasa software mengalami evolusi dalam proses pembuatan maupun pengembangan software.  Diawali siklus yang disebut sebagai Tradisional atau water fall, berkembang menjadi EVO, Incremental, CASE, dan sampai terakhir pada paradigma OO (Object Oriented).

 

2.2 Metodologi Pengembangan software

Metode pengembangan perangkat lunak dikenal dengan istilah SDLC (Software Development Life Cycle).  Metodology ini menjadi perhatian sangat istimewa pada proses rekayasa perangkat lunak.  Karena dengan metodologi SDLC yang digunakan akan sangat menentukan sukses tidaknya proyek software.  Pada sub bab ini akan diuraikan secara singkat perkembangan SDLC yang ada hingga saat ini.

2.2.1 Traditional (Waterfall)

Waterfall merupakan SDLC tertua karena sifatnya yang natural.  Tanpa disadaripun programmer rata –rata menggunakan SDLC waterfall untuk menyelesaikan suatu proyek software.  Urutan SDLC waterfall ini bersifat serial dari proses perencanaan, analisa, desain, dan implementasi pada sistem.  Gambar di bawah menunjukkan urutan proses SDLC waterfall.
 
SDLC merupakan terdiri dari beberapa fase tugas-tugas dalam menyelesaikan proyek software.  Waterfall mempunyai urutan tugas sebagai berikut:
  • Definisi dan analisa kebutuhan
  • Desain software dan sistem
  • Implementasi dan pengujian unit
  • Implementasi dan pengujian sistem
  • Operasional dan perawatan

Uraian lebih lengkap terhadap tugas-tugas pengembangan suatu proyek software dapat dilihat pada Gambar berikut ini:
 
Pada Gambar 2.2 garis yang mengarahkan kembali ke pada setiap model tugas menunjukkan bagaimana perbaikan dilakukan pada setiap fase tugas tersebut.  Perbaikan ini diperoleh setelah pengujian unit sehingga didapatkan suatu feedback.  Proses perbaikan setiap fase tugas sangatlah sulit dilakukan jika menggunakan SDLC ini.  Oleh sebab itu dapat disimpulkan beberapa sifat SDLC waterfall sebagai berikut:
  • Cocok untuk proyek sederhana dan kecil
  • Tidak fleksibel untuk proyek yang mempunyai tahapan panjang
  • Sangat sulit untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan dari customer
  • Model waterfall ini sangat sesuai jika kebutuhan-kebutuhan customer diketahui dengan baik

0 Comment:

Posting Komentar

_Pasopati 2010 UYP™

Copyright 2011 Designing a dream come true.
Blogger Templates By:Noct.